WASIAT MALAIKAT KEPADA RASULULLAH SAW UNTUK BERBEKAM

WASIAT MALAIKAT KEPADA RASULULLAH SAW UNTUK BERBEKAM

1.       Dari Ibnu “Abbas ra, rasululloh SAW bersabda:

ما مررت ليلة اسري بي بملاء من الملائكة الا كلهم يقول لي: عليك يا محمد بالحجامة 

“ Tidaklah akuberjalan melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: “wahai Muhammad, engkau harus berbekam.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani II/259).

2.       Dari  ‘Abdullah bin Mas’ud ra, dia berkata:

حدث رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ليلة اسري به انه لم يمر على ملاء من الملائكة الا امروه ان مر امتك بالحجامة 

“Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam diperjalankan bahwa beliau tidak melewati Malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau dengan mengatakan: ‘perintahkanlah umatmu untik berbekam,” ( Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani II/20).

3.       Dari Ibnu  ‘Umar ra, Rasulullah Saw Bersabda yang artinya sebagai berikut:

“ Tidaklah aku melewati satu dari langit-langit yang ada melainkan para Malaikat mengatakan, ‘Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz semacam tumbuh-tumbuhan.

Dapat saya katakan, kerena bekam memiliki nilai yang sangat agung dan pengobatan dengannya merupakan penyembuhan dari segala macam penyakit, khususnya jika dilakukan  tepat pada waktunya, para Malaikat telah mewasiatkan hal itu kepada Rasulullah SAW. Malaikat mewasiatkan kepada beliau sebagai bentuk kasih sayang kepada ummatnya agar nereka selalu menggunakannya. Hal ini menunjukkan kepedulian para Malaikat dan kecintaannya mereka kepada ummat ini. Oleh karena itu, mereka dengan tulus menyampaikan nasihat agar menggunakan bekam.

Di dalam bukunya, ath-Thibbun Nabawi wal ‘Ilmul hadiits, dr. Muhammad an-Nasimi mengatakan:

“Saya akan berbicara tentang istithbaabaat ( penggunaan bekam  sebagai obat) menurut kedokteran modern (yakni, beberapa aspek kegunaan bekam menurut sudut pandang ilmu kedokteran medern), kita pun dapat menerapkan aspek penggunaan obat kedokteran di dalam metode pengobatan Nabi, karena dimungkinkan untuk dapat dipraktekkan dengan mudah oleh semua kalangan di segenap peosok, khususnya di tempat-tempat yang jauh dari dokter atau yang jauh dari rumah sakit. Dan keadaan seperti itu sama seperti ketika menyediakan berbagai obat tradisional yang dibudidayakan di rumah.