MENGAPA HARUS SINERGI BARAT, TIMUR, DAN THIBBUN NABAWI?
2
KENAPA HARUS
SINERGI
BARAT, TIMUR, DAN THIBBUN NABAWI?
Analisis hadits yang
menginspirasi sinergi
Ibnu Abas ra dari Nabi SAW,
“Kesembuhan itu ada dalam tiga hal: dalam syurthah mihjam (sayatan pisau
bekam), minum madu, atau sundutan api. Namun aku melarang umatku melakukan
sundutan”. (Shahih Al Bukhori). Menurut buku “Berguru ke Cina Berobat ke Arab”,
sayatan pisau bekam untuk sindrom panas,
minum madu untuk sindrom dingin dan al-kayy untuk sindrom yang sangat dingin. Mari kita bahas satu per satu.
1. Sayatan pisau bekam (penyakit panas)
Bekam basah di
dalam Thibbun Nabawi sangat dianjurkan untuk penyakit dengan karakter panas
atau sindrom panas. Dia akan mengeluarkan angin, panas, energi dan darah kotor.
Sehingga bekam basah ini sebaiknya dilakukan
pada kasus dengan kondisi patogen
yang berlebih (angin dan panas yang berlebih). Dalam istilah TCM, bekam basah mempunyai
efek sedasi/melemahkan/membuang dengan
mengeluarkan sesuatu yang ekses/berlebih tadi. Sesuatu yang berlebih
itulah yang membuat manusia jadi tidak
sehat/seimbang.
DR. Muhammad
Musa Alu Nashr mengatakan “Jika penyakitnya itu bersifat panas, maka kita bisa
menyembuhkannya dengan mengeluarkan darah, baik dengan cara al-fashdu
maupun dengan bekam. Sebab pada yang demikian itu terdapat proses pengeluaran
zat yang tidak berguna sekaligus mendinginkan keadaan badan. Jika penyakitnya
itu bersifat dingin maka kita bisa mengobatinya dengan penghangatan dan
penghangatan itu terkandung dalam madu.
2. Minum Madu Vs Penyakit dingin
Contoh kasus
yang pernah ada di zaman Nabi SAW,
madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah
SWT. Di antaranya untuk mengobati penyakit perut, seperti ditunjukan dalam hadits berikut, “Ada seseorang
menghadap Nabi SAW, ia berkata, ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya’.
Nabi berkata, ‘minumkan ia madu.’
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata, ‘Minumkan ia
madu.’ Orang itu datng lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata ‘Minumkan
ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan, ‘Aku telah
melakukannya namun belum sembuh juga malah bertambah mencret. Nabi bersabda,
‘Allah Mahabenar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’ Orang itu
meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”
Menurut Ilmu
TCM, orang yang terkena diare mempunyai sindrom dingin sehingga untuk
mengobatinya harus diberikan unsur yang hangat. Madu inilah yang dipakai dalam
Thibbun Nabawi untuk penyakit yang mempunyai sindrom dingin.
Hal ini sejalan
dengan pendapat DR. Muhammad Alu Musa Nashr yang mengatakan “Jika penyakitnya
itu bersifat panas, maka kita bisa menyembuhkannya dengan mengeluarkan darah,
baik dengan cara al-fashdu maupun dengan bekam. Sebab pada yang demikian
itu terdapat proses pengeluaran zat yang tidak berguna sekaligus mendinginkan
keadaan badan.
3. Al-Kayy Vs Penyakit sangat dingin
Penulis belum
memahami apa yang dimaksudkan sindrom yang sangat dingin sebagai sasaran
penggunaan terapi Al-Kayy. Sebagai gambaran Al-Kayy yang praktekkan oleh
sejawat dokter adalah Al-Kayy yang sudah dimodifikasi oleh Ibnu Rumman sehingga
tidak menimbulkan cacat. Penulis berpendapat, subtitusi al-kayy bisa
menggunakan moksibusi yang bisa dilakukan. Moksibusi adalah metode memanasi
titik akupuntur menggunakan bakaran moksa (tampak seperti kayy). Jadi bisa
untuk subtitusi kay yang fungsinya adalah sama yaitu memanasi. Sekarng bisa
menggunakan TDP yang lebih praktis.
Ketiga analisis
di atas adalah analisis yang sering dimunculkan para ulama dalam buku-buku
Thibbun Nabawi. Dalam ilmu medis modern, istilah penyakit tipe panas dan dingin
tidak ditemukan. Sehingga saat kita ingin membahasakannya juga cukup kesulitan.
Penulis menemukan istilah ini dalam Tradisional Chinese Medicine (TCM).
Dalam TCM istilah ini sering digunakan
dengan menggunakan bahasa sindrom
panas/Re dan sindrom dingin/Han.
Ketika penulis
mempelajari ilmu pengobatan Timur, maka terdapat benang penghubung dalam memperkuat diagnosis terapi
bekam dengan TCM dan medis. Dengan menggunakan dalil dari Al-Qur’an dan sunnah
sebagai ruh, menggerakkan terapi bekam menjadi terapi yang utama untuk sindrom
panas/Re dan kuat/Shi. Dari uraian dan pendapat ulama di atas maka diperlukan
sinergi dalam memandang sebuah penyakit.
MENGAPA HARUS SINERGI BARAT, TIMUR, DAN THIBBUN NABAWI?
Reviewed by Muhlisin
on
11:08
Rating:
No comments: